Entah mengapa lebih suka versi ini.
Mungkin karena di depan para mahasiswa ini, Adhitya tak hanya pemain gitar kopong. Ada ragam instrumen lain. Lebih hidup, lebih ramai.
Di video ini, sang pencipta lagu menyapa ramah pendengarnya. Kemudian ia memulai dengan petikan sendu, lalu drum dan hentakan bass ikut masuk meramaikan.
Mengalir dan menyenangkan.
Sang penyanyi memejam. Sepanjang lagu bersenang-senang.
Silakan nikmati!
Sudah ditonton?
Jangan lanjut kalau belum...
Sesuatu di JogjaVersi Live, by Adhitya SofyanHey cantik, coba kau catatKeretaku tiba pukul empat soreTak usah kau tanya aku ceritakan nantiHey cantik, kemana saja?Tak ada berita, sedikit ceritaTak kubaca lagi pesan di ujung malamDan Jakarta muram kehilanganmuTerang lampu kota tak lagi samaSudah saatnya kau tengok puing yang tertinggalSampai kapan akan selalu berlari?Hingga kini masih selalu ku nanti-nantiReff:Terbawa lagi langkahku ke sanaMantra apa entah yang istimewaKu percaya selalu ada sesuatu di JogjaDengar lagu lama ini katanyaIzinkan aku pulang ke kotamuKu percaya selalu ada sesuatu di JogjaHey cantik, bawa aku jalanJalan kaki saja menyusuri kotaCeritakan semua ceritamu padakuYa, Jakarta diam kehilanganmuBau wangi hujan tak lagi samaSudah saatnya kau jemput musik yang tertinggalSampai kapan aku 'kan bernyanyi sendiri?Hingga kini masih selalu menanti-nantiback to reffIngat waktu itu ku bertanyaAku mau dengar jawabnyaback to reff
Mendengar lagu ini, membuatku menghayal liar.
Maksud si lagu sebenarnya apa?
Bagaimana kalau, ternyata yang dimaksud "Jakarta" adalah sang penulis, sementara "Jogja" adalah seorang kekasih yang dirindukan.
Coba saja.
Dan Jakarta muram kehilanganmuTerang lampu kota tak lagi sama
Begitulah perasaanku jika misal rindu pada suatu sosok. Muram. Apalagi kalau kehilangan, ya. Jelas aku akan terdiam, karena terang lampu kota, bau wangi hujan takkan sama lagi rasanya.
Lalu anganku akan ingat kenangan nyamannya sang dia. Betapa menyenangkan saat jalan-jalan di tempat asing bersama, menikmati sekadar wangi hujan atau lampu kota.
Dengan orang terkasih, tentunya. Sayang itu dulu.
Kini, yang terbawa ke sana hanyalah angannya. Sang penulis lagu pun bingung, entah apa yang istimewa pada gadis itu. Rasa apa yg begitu nyaman dulu, sampai kini ia rindu.
"...sampai kapan aku kan bernanyi sendirian..."
Mungkin hatinya yang rindu, berbisik:
Ku percaya, selalu ada sesuatu diJogjadirinya...... ijinkan aku pulang kekotamupelukmu
Yah,
Tiap orang bebas mengintepretasikan sebuah karya seni, seenak udel --dan hatinya.
Januari 2021
dan pagi ini rintik-rintik